ORANG-ORANG YANG HILANG
MEMBACA Widji Thukul di pagi hari. Mengingatkan saya, setahun silam lewat, pertengahan Mei 2013, saya membaca tentang seniman yang (di)hilang(kan) itu di majalah Tempo edisi khusus. Terus terang, baru kali itu saya membaca tulisan yang lebih lengkap tentang Widji Thukul ini. Tentu saja, semua informasi yang disampaikan membuat merinding, sekaligus berpikir, jangan-jangan Widji Thukul masih hidup, entah di mana. Saya selalu merasa tak berdaya setiap kali mendengar orang yang hilang, dan tak pernah pulang. Saya pikir, merelakan orang yang kita tahu pasti sudah meninggal jauh lebih gampang. Habis membaca, fantasi liar saya mengatakan : alangkah menariknya bila kisah Thukul yang satu ini difilmkan. Dan ide ngawur itu pun lantas saya ceritakan kepada teman-teman dekat saya. Reaksimereka beragam. Ada yang mengatakan : “Menarik, tapi siapa coba yang mau bayarin?” Ada yang bilang : “Bagus tuh, coba pikirin siapa yang cocok main?”Yang lainnya : “Nggak bakalan laku, kalah sama ku...