Posts

Showing posts from November, 2013

SMS dari Bu Nengsih

Image
Hm, ini dia. Dari sederetan SMS-SMS spam, coba-coba, atau tipu-tipu yang ada, mungkin kita pernah dapat SMS dari Bu Nengsih. Kalau saya sering. Banget malah. Isinya kurang lebih begini :  "Selamat sore, saya bu Nengsih. Kalau ingin melanjutkan kontrak rumah, silakan hubungi Ir. Daryanto suami saya, di no 087967xxxx." (saya lupa detilnya karena setiap kali terima langsung saya hapus).  Sudah pasti saya tidak sendirian. Bu Nengsih ini rupanya juga mengirim SMS serupa ke teman main gaple saya : mas Wilo - sebut saja begitu. Lalu, kami mulai membahas SMS yang satu ini. Jelas penipu, meski tidak sealay mama minta pulsa, atau 'seprofesional' kabar pemenangan undian dari provider atau bank tertentu.  "Ini beda," ujar mas Wilo serius. Saya menyimak dengan tak kalah seriusnya.  "Coba mana ada orang Jawa namanya Nengsih. Ditulis dengan N-E-N-G-S-I-H. Yang bener kan NINGSIH. Ini pasti penipunya bukan orang Jawa." Sebelumnya, sori ya, ini tidak berm

(Barangkali ini) Cara Baru Anti Ditilang

Image
Based on true event. Pada suatu siang beberapa tahun silam, di ibukota. Saya dan Di, salah seorang sahabat saya iseng-iseng putar-putar Jakarta menaiki jeep lamanya yang ACnya sudah kembang kempis. Setelah kepanasan sepanjang jalan, kami memutuskan pulang ke rumahnya yang terletak di selatan Jakarta.  Mobil melewati Kuningan dan berbelok di bundaran dekat Pancoran, yang saat itu kondisinya belum seperti belakangan : di bawah jembatan pas duo belokan lampu merah banyak polisi yang sengaja duduk-duduk kongkow, dan sebagian lainnya berdiri 'menyempriti' para penerabas lampu lalu lintas yang sering kali menjebak pengguna jalan. Tak terkecuali Di ini, yang dengan pede dan inosennya mengikuti mobil di depannya menikung ke kiri. Saya sendiri, sebagai co-pilot yang tak punya SIM dan tak tahu tata cara lalu lintas, tugas saya sederhana :   say 'yes' atau 'no' kepada para pengemis dan pengamen yang mendekat, dan yang tak kalah penting : memutar CD-CD Duran Duran sampa

Adakah Lagu Dandgut yang Tidak Merintih?

Image
(Sebelumnya, saya ingatkan, ini bukan topik yang penting. Tapi mungkin bagi teman-teman yang punya pertanyaan serupa, ini akan sedikit memberi masukan - tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat terhadap musik dungdat, eh dangdut. Eh iya, sebenarnya, saya juga sempat diteror oleh beberapa sahabat yang memaksa saya menulis tentang dangdut, satu hal yang tanpa sengaja pernah saya akrabi sebentar, beberapa tahun silam... tapi itu sama sekali tak membuat saya menjadi pakar dangdut yang mumpuni. Yang saya tahu paling sebatas orgen tunggal dan goyang dombret. Selebihnya? Saya yakin, para sahabat saya yang ngakunya demen boys band dan rocker sebenarnya tahu lebih banyak...bahkan ada yang menempel foto raja dangdut di dinding toiletnya. Hayo ngaku aja deh.)  Btw, judul di atas adalah pertanyaan seorang teman saya pada suatu hari. Ar, sebut saja begitu : teman saya yang satu ini, punya selera musik yang limited, dengan tanpa memasukkan dangdut di dalamnya. Saya, tentu saja tidak bisa menjawab. I

Rindu Pak Pos

Image
Waktu kecil dulu, salah satu idola sekaligus pahlawan saya adalah Pak Pos. Saya ingat betul, setiap minggunya beliau akan datang mengantar majalah, dan surat-surat atau kartu pos. Dan setiap minggu pula, saya dengan setia akan menantinya dari balik pagar. Begitu mendengar bunyi 'kring-kring' sepedanya, saya akan buru-buru lari ke pintu. Rasanya luar biasa senang menerima kiriman-kiriman itu. Padahal belum tentu kiriman itu buat saya, tapi keramahan dan ketulusan Pak Pos tua yang mengantar entah kenapa membuat saya girang bukan kepalang. Dan, saya merelakan waktu bermain saya untuk menantinya setiap pekan.  'Obsesi' saya terhadap 'dunia' tukang pos, tak berhenti di situ. Kebetulan, dulu rumah kami dekat kantor pos. Selain sering disuruh beli perangko,  saat agak besar saya sering beli majalah Kuncung di sana. Kadang saya sengaja datang sebelum hari majalah seharusnya tiba, hanya untuk menikmati lantai marmernya yang dingin, melihat-lihat mangkok lem yang ditata

Fantasi Perempuan?

Image
Tahun ini, saya ikut-ikutan latah, beli buku "Fifty Shades of Grey". Dengan berbagai alasan : 1. katanya (trilogi) buku ini mengalahkan seluruh penjualan serial Harry Potternya J.K. Rowling. 2. Pas di toko buku, ternyata katanya dapat diskon lantaran saya punya kartu anggota. 3. Katanya isi bukunya semi-porn dan merupakan fantasi perempuan, termasuk adegan-adegan  bondage/discipline, dominance/submission, and sadism/masochism ( BDSM )   - penasaran kan? 4. Katanya lagi (dan ternyata memang iya), bukunya akan difilmkan. Entah kenapa ini menjadi daya tarik tersendiri bagi saya, meski faktanya banyak buku yang mengecewakan setelah difilmkan. 5. Para pembaca buku ini (saya baca komen-komen mereka di Amazon.com) membandingkan dengan buku "9 and a half Weeks" yang menurut saya cukup keren. Cukup keren, dan... erotik. Jadi, seharusnya 'sesuatu' dong?  Akhirnya, belilah saya "Fifty Shades of Grey" dengan begitu banyak 'harapan', plus pikiran tol