Posts

Showing posts from June, 2015

SENEN

Tubuh kurus renta Senen terbujur kaku di rumahnya – itu kalau bisa disebut rumah, sebuah gubug reyot yang dinding dan atapnya bolong di sana-sini, ukurannya juga tak lebih dari sebuah dapur kecil. Koes berjalan dengan langkah ragu memasuki gubug itu, sontak ia menutup hidung dengan sebelah tangannya. Bau mayat Senen, dan entah bau apa lainnya menyatu menimbulkan aroma yang jauh dari wangi. Di atas amben bambu lapuknya, Senen tampak lebih tua dari yang biasa ia ingat. Rambut nya lebih banyak putihnya. Kulitnya lebih banyak kerutnya. Tubuhnya tampak lebih ringkih dan kurus. Mulutnya sedikit menganga, memperlihatkan sebagian giginya yang sudah hilang. Koes menatap mayat Senen dengan nanar, dan sedih sekaligus. Ia mencoba memalingkan mata, tapi seolah wajah kaku Senen mengundangnya untuk melihatnya buat terakhir kali. Sekali lagi, ia lalu menatap Senen, ah matanya belum menutup sempurna. Dengan gemetar Koes mengulurkan tangannya, agak ragu, sedikit risih, namun ia memberanikan diri