Mau ke mana....?

Hari ini saya mencoba berdiri di depan cermin berlama-lama. Bukan buat narcis, tapi bertanya-tanya, apakah tampang saya menunjukkan atau menyiratkan saya adalah pengunjung setia mall atau lokasi-lokasi hiburan lainnya? Pertanyaan yang tak bisa saya jawab. 

Tapi masalahnya, (terutama) sejak dulu saya masih tinggal di Jakarta, ternyata banyak sekali orang, teman, saudara hingga kenalan, yang mengira saya seperti itu. Saya perhatikan, setiap kali mereka telpon atau bertemu saya pertanyaannya pasti : "Malam Minggu mau ke mana?", atau "Ke mana long weekend?", atau "Ntar ke mana hari kejepit?", sampai "Besok hari raya XXX, kamu mau kemana?" 
Ketika saya jawab : "Nggak kemana-mana." Mereka tidak percaya. Malah sebagian besar tertawa. 




Tentu saja saya kesusahan menjelaskan, kalau ribuan tahun lalu, saya adalah manusia mall. Dari meeting serius, sampai hanya cuci mata, hampir saya lakukan saban hari di mall. Sampai-sampai adik saya menjuluki 'ratu plaza' lantaran tiap kali kontak, saya pasti sedang ada di mall atau lokasi hang out lainnya. Kegiatan model begitu berhenti ketika akhirnya saya meninggalkan Jakarta. Dan, dengan sombong saya boleh bilang : "Saya nggak pernah kangen." Kenyataannya memang begitu. 

Btw, tadi, ada teman lama yang kebetulan dari Jakarta yang lagi-lagi mengajukan pertanyaan serupa - teman yang sama untuk kesekian kalinya. Akhirnya, saya jawab saja : Pertanyaanmu selalu sama, dan jawaban saya juga selalu sama : "Saya nggak pernah pergi-pergi kecuali kalau perlu atau kepingin. Jadi mau malam Minggu, mau libur, mau ada perayaan apapun, ya kalau nggak perlu atau pengen saya di rumah saja." 
"Gila, kok bisa ya kerasan di rumah. Terus ngapain aja?"
Menurut saya, itu sebuah reaksi yang aneh. Bukannya lebih bagus kerasan di rumah? Lebih irit pula, daripada keseringan cuci mata dan berakhir beli sandal jepit berbatu mutiara kan?...  Dan saya memilih tidak memberikan jawaban selanjutnya.




Saya pikir, tiap orang pasti punya cara untuk mengisi waktunya. Selain... tiap orang juga memiliki jenis kebosanan dan kesenangan tersendiri. Di rumah, ada begitu banyak hal yang bisa dilakukan, dari baca-baca, ngepel, nyuci baju, sampai nyengget pepaya. Atau, tentu saja tidur sepuasnya. Atau, jangan-jangan saya ketinggalan jaman? jangan-jangan ada motto baru yang belum pernah saya dengar : mall sweet mall? Atau yang lainnya? Entahlah...:P 

(bersambung : "Rumahmu angker?") 


Comments

Popular posts from this blog

Santa Cruz; the 'Spin-off'

WOMEN LEAD, PEREMPUAN TANPA "dapur, sumur dan kasur"

'egla-egle' bak cuaca