Fantasi Perempuan?

Tahun ini, saya ikut-ikutan latah, beli buku "Fifty Shades of Grey". Dengan berbagai alasan : 1. katanya (trilogi) buku ini mengalahkan seluruh penjualan serial Harry Potternya J.K. Rowling. 2. Pas di toko buku, ternyata katanya dapat diskon lantaran saya punya kartu anggota. 3. Katanya isi bukunya semi-porn dan merupakan fantasi perempuan, termasuk adegan-adegan bondage/discipline, dominance/submission, and sadism/masochism (BDSM) - penasaran kan? 4. Katanya lagi (dan ternyata memang iya), bukunya akan difilmkan. Entah kenapa ini menjadi daya tarik tersendiri bagi saya, meski faktanya banyak buku yang mengecewakan setelah difilmkan. 5. Para pembaca buku ini (saya baca komen-komen mereka di Amazon.com) membandingkan dengan buku "9 and a half Weeks" yang menurut saya cukup keren. Cukup keren, dan... erotik. Jadi, seharusnya 'sesuatu' dong? 

Akhirnya, belilah saya "Fifty Shades of Grey" dengan begitu banyak 'harapan', plus pikiran tolol : eh siapa tahu bisa ditiru...  novelnya buat ditulis maksud saya. 





Sampai di rumah, saya baca beberapa halaman pertama. Cukup mmm...menarik, tapi kok 'cemen' banget ya? Entah kenapa, saya jadi tak begitu tertarik melanjutkan.... sampai akhirnya beberapa bulan yang lalu, kabar mengenai buku ini akan difilmkan kembali santer. Dan ketika bintang yang akan berperan sebagai Christian Grey adalah aktor yang cukup saya sukai : Charlie Hunnam, saya kembali tertarik meneruskan membaca. Apalagi saya pernah melihat Charlie telanjang di "Deadfall" - sebuah alasan yang sangat kampungan tentu saja. (Faktanya, Hunnam lantas keluar dari proyek ini, digantikan Jamie Dornan).

Namun, sepertinya 'takdir' tidak membiarkan saya membaca buku ini secara utuh, lantaran saya tidak tahan sendiri. Panjang, dragging, pengulangan-pengulangan. Lalu di mana letak fantasinya?  Apakah di bagian-bagian dimana Christian Grey memanfaatkan (seksualitas) Anastasia Steele (tokoh utama di buku ini) yang naif setiap ada suatu hal penting yang berhubungan dengan pekerjaan? Saya sendiri tidak tahu pasti.

Membaca buku ini membuat saya bertanya-tanya, apakah fantasi perempuan yang dianggap 'baik dan benar' adalah cewek (lebih) miskin, manis, baik hati dan hidupnya sedikit atau jauh dari sempurna - lalu bertemu dengan pria ganteng-kaya- macho-seksi yang menyukainya, seperti Julia Roberts dalam "Pretty Woman".  Lho bukannya ini malah pelecehan (terhadap intelektualitas) perempuan? Dalam artian sempit : Ooo jadi cewek yang mungkin sedikit pintar tidak akan pernah bisa mendapatkan laki-laki bak Richard Gere itu. 

Entahlah. Saya tiba-tiba kok malah jadi kehilangan fantasi. Mungkin, untuk sementara sebaiknya saya kembali ke buku kriminal saja. Minimal, banyak misteri yang harus dipecahkan. 

Note : 
 Fakta lain yang seharusnya saya tahu sebelum beli buku ini : 
* Fifty ditulis untuk fans penggemar serial Twilight - bukan perempuan dewasa :D
* Belakangan Salman Rushdie mengatakan "Fifty" membuat serial vampire "Twilight" bagaikan "War & Peace" :D :D 

Dan, o ya, entah kenapa saya merasa bersalah menyelipkan buku ini diantara buku sejarah dan sastra :D :D :D 

Comments

Popular posts from this blog

Santa Cruz; the 'Spin-off'

WOMEN LEAD, PEREMPUAN TANPA "dapur, sumur dan kasur"

'egla-egle' bak cuaca